Senin, 13 April 2009

Headset


Head = kepala
Set = set *gw nggak tau apa artinya*
Headset = alat buat dengerin lagu, dicolokin ke henpon,iPod, iPhone, MP3 Player, tape langsung juga bisa. BTW saya mau memastikan leptop tuh bisa juga kan ya?


Kenapa saya tulis-tulis tapi terus saya coret? Ah daripada anda yang jawab mending saya yang jawab. *ngapain nanya kalo gitu?* Soalnya saya mau bilang kalo tulisan diatas itu bisa diabaikan daripada bikin bingung. *padahal yang baca udah bingung daritadi*

Entah ada angin apa, tiba-tiba di kepala saya kata-kata 'headset' berdengung terus-terusan. Mungkin karena hari ini saya selalu pakai headset untuk mendengarkan lagu sepanjang perjalanan dari rumah-sekolah dan sekolah-rumah. Padahal lagu yang saya putar di Music Player Nokia 5300 Xpress Music warna merah hadiah ulang tahun saya yang ke-16 dari Ayah itu-itu saja, sudah sering saya dengar di rumah. If I Were a Boy-nya Beyonce lagi, Jason Mraz yang mana saja lagi, Oom Jack Johnson dengan gitarnya yang sukses membuat mata saya terpejam tiap malam, atau Pergi Tanpa Pesan-nya Sore. Mereka semua jadi lebih enak didengar kalau saya melakukan perjalanan. Tidak pernah ada kata bosan, walau saya hapal hampir semua ketukan lagunya, walau saya bisa menyanyikan seluruh liriknya, walau diimajinasi saya bermain bayangan penyanyinya sedang beraksi.

Itu semua gara-gara headset, yang saat ini sudah mulai terkikis pelindung karetnya karena saya sering menyimpannya sembarangan. Kawat kasanya mulai sobek, karena nyangkut di restleting tas saya. Tapi saya tetap suka headset bonus dari kotak handphone saya. Ia bisa membuat saya lupa akan macetnya jalanan Jatiwaringin karena banyak mobil yang antre ingin memasuki wilayah tol Jakarta-Cikampek. Bisa membuat saya sadar betapa banyak waktu yang sudah saya lewatkan di jalan, jadi saya bisa langsung turun dari mobil angkutan dan memanggil ojek untuk mengantarkan saya ke sekolah sebelum bel berbunyi. Kadang membuat saya lupa diri untuk mengangguk-angguk sesuai irama lagu, karena saya merasa cuma sendirian dan tidak ada yang memperhatikan setiap gerakan saya.

Persis seperti keluhan ibu saya, betapa saya susah dipanggil kalau sedang di kamar saya yang letaknya di pojoknan lantai dua. Betapa saya seringkali diajak bicara tapi tidak memberi respon. Oooh mungkinkah telinga saya mengalami degradasi fungsi? Ahh mungkin juga tidak sepenuhnya salah headset. Dulu waktu kelas 6 SD telinga saya pernah dijewer. atau mungkin lebih cocok disebut ditarik, oleh guru saya gara-gara salah jawab pertanyaan, dan sejak saat itu terasa efeknya bahwa kemampuan mendengar saya sedikit berkurang dan rasanya panas sampai seharian walaupun hanya di satu hari itu saja.

Saya sayang headset saya. Karena ia selalu membantu saya melarikan diri sejenak dari kepenatan. Bisa membantu saya untuk lupa pada celotehan bawel saya yang konyol, menggantinya dengan segenap imajinasi indah tentang susunan tangga nada walau sebentar. Tepuk tangan yang meriah saya persembahkan pada manusia pencipta headset, dan Tuhan yang mengizinkan headset tercipta.

0 komentar:

Posting Komentar

Ada yang mau ngasi pesan?

 

Ikan Juga Bisa Bawel Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino